11 Cara Mengatasi Homesick

10.15 Rizka Ilma Amalia 35 Comments


Kamu tau homesick?
Nggak tau?
Waparaaah!
Masa nggak tau, sih.

Sama.

Nih, kata bapaknya bapak-bapak Bapak Tebe, homesick adalah sebuah fenomena dimana kamu merasa rindu akan suasana kehangatan keluarga di rumah.

Hmm. Gimana? Kamu pernah nggak merasa seperti itu? Biasanya nih, yang sering merasakan homesick ini para kaum yang sedang merantau. Baik itu karena pekerjaan, sekolah, kuliah, maupun menikah. Kalau aku, sih, termasuk ke dalam golongan kaum perantau yang menuntut ilmu di pulau seberang. Kuliah.

Aku memang kuliah di kota yang berbeda dari tempat asalku. Serang. Nggak jauh, cuma 7 jam dari rumah.

Awal-awal kuliah, aku terkena sindrom homesick tingkat Kecamatan. Tapi, Alhamdulillah makin lama sindrom itu mulai berkurang. Yaa, paling sesekali-duakali-tigakali-empatkali-limakali-lah homesick-homesick-annya.

Homesick itu bukan penyakit kok. Homesick itu baik, nggak jahat. Homesick anak baik-baik. Jadi, jangan takut sama homesick, ya. :)

Bagi kamu yang udah terlanjur terkena homesick, di sini aku ada 11 cara untuk mengatasi homesick kamu. Simak baik-baik, ya. Analisis. Telaah. Pahami. Resapi.

Check this out.

1. Beradaptasi

Source
Yang namanya merantau, pasti berhubungan dengan tempat yang baru, lingkungan baru. Sebagai manusia yang baik dan benar, tentu sudah seharusnya kita beradaptasi agar mendapatkan teman maupun gebetan.

Beradaptasi memang tidak mudah, tergantung pribadi setiap individunya. Rasanya aneh. Waktu itu aku mendapat status mahasiswa sekaligus anak kostan secara bersamaan. Sulit, untuk aku yang belum pernah merantau sama sekali. Untung aku orangnya mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Astagfirullah, Rima sombong. :(
Jadi, intinya beradaptasilah, Nak.


2. Sibukkan Diri

Source
Kalau udah bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, lakukan berbagai kegiatan. Kamu bisa cari kegiatan lain selain kuliah atau kerja. Seperti ikut komunitas, organisasi dan sebagainya. Dengan banyak kegiatan, setidaknya kamu akan lebih sibuk dan tidak melulu kepikiran dengan rumah.

Aku sendiri ikut empat organisasi di kampus. Meskipun satu di antaranya nggak aktif lagi. Hehe. Setidaknya aku banyak kegiatan. Nggak jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Jadi mahasiswa kura-kura (kuliah rapat-kuliah rapat) itu lebih baik. Iya nggak? Nggak, ya? Hahaha. Ya udah. Intinya sejak aku ikut banyak kegiatan, pikiran aku yang selalu ingin pulang itu perlahan mulai jarang muncul. :))


3. Curhat Dengan yang Mengerti

Source
Kalau udah berhasil beradaptasi, mau nggak mau pasti dapet teman dong. Kamu yang mau, temanmu yang nggak mau. Saran dari aku, sih, curhatlah dengan teman yang ‘senasib’. Sama-sama perantau dan mengerti rasanya homesick, ini untuk menghindari olok-olokan dari teman. Dan curhat dengan teman yang dapat mengerti ini lebih enak, kalian bisa berbagi pengalaman mengenai homesick.


4. Lakukan Sesuatu Agar Bisa Merasa Dekat Dengan Rumah

Source
Kalau lagi homesick, pasti ada aja hal-hal kecil yang bikin kamu ingat dengan rumah. Solusinya, nih, coba kamu bawa barang kesayangan kamu yang ada di rumah. Bisa itu gitar, boneka, bantal dan guling yang penuh dengan iler kamu, tutup panci, gayung atau apa pun. Dengan begitu, kamu akan merasa dekat dengan rumah.


5. Berpikiran Positif

Source
Homesick boleh, tapi jangan menjadikan itu sebuah alasan untuk sedih berkepanjangan. Coba alihkan pikiran itu pada pikiran yang positif. Berpikirlah tentang hal-hal yang membuatmu semangat lagi. Misalnya, berpikir tentang membahagiakan orangtua. Dengan berpikiran seperti itu, akan muncul motivasi dari dalam diri kamu untuk mewujudkannya. Kalau kamu Mahasiswa, yaa kuliah yang serius, jangan mengecewakan orangtua.


6. Jalan-jalan

Source
Cobalah untuk berjalan-jalan. Jangan hanya mengendap di kostan, di kontrakan, atau pun di kandang. Lihatlah sesuatu yang baru. Pergi ke tempat yang bisa menyegarkan kembali pikiran kamu. Nggak perlu jauh-jauh, jalan ke warung samping kostan juga boleh. Terus ngobrol deh sama babang atau mbaknya yang cakep. Niscaya pikiranmu akan segar kembali. :3


7. Manfaatkan Internet

Source
Ya elah. Sekarang zamannya udah enak kali. Teknologi sekarang udah canggih. Manfaatkan itu, sayang. Nggak bisa lihat langsung, ya, video call. Jangan henponnya aja yang pintar, tapi penggunanya juga harus lebih pintar. Kalau nggak ada video call-nya, chatting-an aja sama keluarga.

Atau bisa juga menuangkan rasa homesick dengan menulis di blog, seperti aku ini. Huahaha. Lumayan. Unek-uneknya keluar.


8. Telepon

Source
Ketika rindu menggebu, tapi tidak bisa bertemu, teleponlah~

Meskipun tidak bisa saling menatap mata, kita bisa saling mendengar suara. Mungkin rindu tidak akan hilang, tapi setidaknya berkurang.

Kendala di sini biasanya pulsa. Apalagi buat anak kostan yang belum dapat penghasilan. Ditambah lagi nomer orangtua yang berbeda operator. Sebenarnya itu bukan kendala. Toh, apa salahnya menyisihkan uang buat beli pulsa, hitung-hitung belajar menabung. Atau belilah nomer baru, yang satu operator dengan keluarga. Buat keluarga sendiri itu jangan perhitungan. Nggak baek. Masa untuk telepon gebetan aja dibela-belain sampe ngebegal orang, cuma buat beli pulsa. Tapi untuk keluarga sendiri, cari-cari alasan sampe ke Ujung Kulon, cuma biar nggak keluar uang buat telepon.

Kalau aku, sih, ada satu nomer yang operatornya sama kayak Ibu. Jadi, kalau mau teleponan enak. Kalau lagi nggak ada uang buat beli pulsa, dan tabungan pun habis, ya, tinggal SMS gini:

“Ibuu, telepon Rima dong~”

Kelar masalah.


9. Makan

Source
Kalau lagi bete karena homesick atau apa pun, biasanya aku melampiaskannya dengan makan. Apalagi kalau lagi laper. Apa aja aku makan. Kecuali makan temen. ._.

Melampiaskan homesick dengan makan itu sesuatu.

Sesuatu hal yang bisa mengurangi rindu, sekaligus bisa menambah berat badan. Yeah~


10. Tidur

Source
Kalau kamu lagi kangen sama keluarga, tapi nggak punya temen, nggak ada kegiatan, nggak punya uang buat beli pulsa dan makanan, mending tidur aja deh. Tidur adalah pilihan yang paling simple dan gratis.

Biasanya, kalau aku lagi homesick, terus dibawa tidur, ngantuknya hilang, homesick-nya masih. Apalagi kalau ternyata pas tidur mimpinya kumpul sama keluarga, homesick-nya makin menjadi. Oke. Ini memang bukan solusi. Huahaha.
Tapi, setidaknya dengan tidur, kamu bisa lupa sama rasa homesick tersebut. Meskipun cuma sementara.


11. Pulang

Source
Ketika rindu kemari, cuma temu yang bisa mengobati.
Pulanglah. Mungkin kamu sudah terlalu lama tidak pulang. Sempatkan itu. :)



Duh, lihat gambar yang terakhir jadi baper. Kangen keluarga. Upload foto, ah~ :')

Jangan dilihatin. Bikin pusing. -_-

Itu aja cara mengatasi homesick versi Rima. Mungkin ada yang punya pengalaman dan cara mengatasi homesick yang berbeda? Ayo kita berbagi di kolom komentar! Karena berbagi itu indah, kawan... Kecuali berbagi pacar. Hmm.



You Might Also Like

35 komentar:

  1. Sekadar informasi, maupun itu harusnya digabung. :)
    Oh, jadi gitu cara mengatasinya?
    Makasih infonya, Min. :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, Sist. Sudah diperbaiki. :)
      Yoi~ Gitu..
      Okee. Nggak sama-sama. :))

      Hapus
    2. kak Yoga sejak kapan jadi cewek :o

      Hapus
  2. *Itu mamahnya anak teka cakep amat. O_o*

    Aku kira homesick itu rumah sakit. ternyata bukan. :|

    BalasHapus
    Balasan
    1. *ya elaah, anaknya juga gak kalah cakep kali. >_<*

      Nggg... Bukan.. Bercanda, nih, ya? :/

      Hapus
  3. Tumben tulisannya sangat bermanfaat haha

    Oia gue juga pernah homsick, waktu lagi main dilapangan depan rumah, Tiba tiba kangen aja gitu sama rumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. ((((TUMBEN))))

      Huahahahaha. Baru kali ini ada yang bilang sangat bermanfaat. :)))
      Terima kasih loh, Bang Dijeh. ._.

      Wuiiih. Kereeen. Padahal cuma lima langkah dari rumah, ya? :O

      Hapus
  4. jujur, gue baru tau tentang homesick.
    quality time is needed!
    mungkin gue akan lebih milih buat menyibukkan diri :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cieee yang baru tau~ :3
      Yap. Bener banget.
      Oke. Itu bangus, Nak! :)

      Hapus
  5. Terima kasih tipsnya sangat bermanfaat, saya kalo mau pulang hanya setiap akhir semester, saya juga baru pertama kali rasain ngekos, ternyata rasanya ada enaknya ada nggaknya. Curhat dengan yang mengerti, sayangnya sahabat saya berhenti kuliah, rasanya nyesek. Saya suka berpikiran positif dan makan, dua hal yang juga suka saya lakukan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama! Waaah, lama juga, ya. Hahaha. Emang jauh banget tempat asalnya? ._.
      Hahaha. Nikmati saja masa-masa jadi anak kost. :))
      Cari sahabat lagi dong. Perbanyak teman. Nggak ada ruginya. :)
      Sip! Bagus. :D

      Hapus
    2. iya, lumayan jauh, ini lagi dinikmati, hehe... Kalo teman, saya punya banyak teman, tapi sahabat, hanya ada satu, dan dia sudah pergi

      Hapus
    3. Sip. Yuk semangat! Hidup perantau! Hahaha. :D
      Emang nggak semua teman bisa jadi sahabat yang baik.
      Kelak pasti bertemu lagi yang baru.. Aamiin. Jangan sedih, ya. :)

      Hapus
  6. gue sekarang mungkin belum ngerasain himesick.. tapi mungkin sebentar lagi bakal ngerasain.. -__-

    BalasHapus
    Balasan
    1. home pake typo segala -__-

      Hapus
    2. Cieeee. Calon Mahasiswa, ya? :p
      Aamiin. Semoga segera merasakan. Huhahahaa.

      Hapus
  7. Aku homesick kalo lagi nggak punya uang aja sihhh ...
    E nggak ding ,.. aku nggak sedurhaka itu kok .. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waparaaaah! XD
      Hahaha. Iya juga nggak apa-apa kok. Tihati aja komentar ini dibaca sama orangtua kamu. Bisa-bisa kamu dikutuk jadi gantungan kunci.

      Hapus
  8. hhhm,, homesick itu dicegah jangan diatasi.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mencegah homesick itu kayak gimanaa, Mbak? Cobaaa dong kasih tau akuuu. ._.

      Hapus
  9. Seenak enaknya tinggal dirumah orang, lebih enak dirumah kita sendiri :). Alhamdulillah sampe skrg ini belum ngerasain homesick :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Emang enak begitu. Masalahnya aku belum sanggup untuk beli rumah sendiri. ._. Hahaha.
      Alhamdulillah.. :p

      Hapus
  10. Ah, aku gak pernah kena homesick, soalnya sampai sekarang masih sama orang tua terus :)

    Beradaptasi memang jadi hal yang penting di lingkungan baru, biar cepet dapat kawan baru dan gampang urus ini itu :D

    Menyibukkan diri juga salah satu hal yang bisa dilakukan dengan beradaptasi, salah satunya dengan ikut kegiatan. Kan kalau ikut kegiatan, apalagi kalau yang ada di daerah rantau, pasti sekalian beradaptasi :)

    Jalan-jalan mah harus nih, apalagi di rantau, kapan lagi coba jalan-jalan, kali aja sambil jalan-jalan dapat gebetan, sekalian adaptasi juga kan xD

    Ah, makin ke bawah solusinya makin mengarah ke... dan bener. Nomor terakhir ternyata solusinya pulang :')

    Oh iya, katanya sih, katanya juga, kalau udah lama kagak pulang ke kampung, apalagi yang merantau jauh, yang awalnya homesick, kangen rumah, bakal berubah jadi homeshock, kaget dengan suasana rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syukurilah, Nak. Selagi masih bisa sering bertemu dengan orangtua, manfaatkan waktumu sebaik mungkin. :)

      Yap. Maka dari itu. Beradaptasilah. :))
      Dan jangan lupa sibukkan pada hal-hal yang baik. Pada kegiatan yang positif, ya.
      Hahaha. Jalan-jalan ujungnya adaptasi lagi. Iyaaadaah. semoga pas jalan-jalan, kamu dapet gebetan. XD
      Ya. Pulang. Duh, jadi pengin pulaaaang. :')

      Hahaha. Iya kalo ada yang berubah. Kalo nggak, ya biasa aja. :)

      Hapus
  11. Menyibukkan diri dengan pacal jugak bisa ngatasin homesick looooh.. :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Soalnya pas lagi traveling ke kota pacal siiih :P

      Hapus
  12. Aku udah ngekost dari smp jadi Alhamdulillah homesicknya gak ilang - ilang -_- . Soalnya di ruumah ada ponakan yang gemesin banget jadi bikin kangen terus.. hehe

    Wah tips terakhir itu paling ampuh kayanya :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wuiiih lama juga, ya. *sungkem*
      Ohh. Hahaha. Ponakan aku nggak di rumah, sih. Jauh. Hahaha.

      Yoi. Yuk, pulang. :)

      Hapus
  13. Sama!! Aku juga perantau walo tujuan kita beda. Aku merantau untuk bekerja, hehehe. Dulu pas awal awal aku pindah juga smpet nuois tips buat menghalau homesick. Kurang lebihnya sih sama kyk yg kmu jabarkan. Tapi, kalo aku puncaknya homesick pas sakittt..nggak ad yg ngurus jdi sebisa mungkin ditanah rantau hrus menjaga ksehatan. yah gitu hehehe..cocok tipsnya bagus nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaaaay! Hidup perantau! :D
      Oh, ya? Hehehe. AKu belum baca postingan Kakak yang itu.
      Sakit di tempat perantauan emang nggak enak. Untung aku jarang sakit. Jadi nggak ngerepotin orang. Hehee. Iya jaga kesehatan, jangan makan mie terus, ya Kak. Hahahaha. XD
      Sip-sip. Makasiiiih Kakak Mey yang cantik~ Mumumu~ :3

      Hapus
  14. Saya baru ke warung depan udah homescick, gimana tuh????

    BalasHapus
  15. mbak syantik sekali.. boleh minta pin nya :))

    BalasHapus

Sudah selesai membaca? Terima kasih! :)
Komentar, yuk!
Sesungguhnya, sedikit komentar dari kalian akan berpengaruh besar untukku.

Rima bersabda:
"Barang siapa yang memberikan komentarnya dengan tulus dan ikhlas, maka akan dilipatgandakan jumlah viewers blognya."