Berawal Dari Hari Sabtu

02.10 Rizka Ilma Amalia 11 Comments


Ini hari Sabtu. Jadwal Azizah membeli kue putu. Belinya di mamang Kiptu. Sampai di situ, Azizah bingung kenapa harus beli kue putu dan di hari Sabtu. Menurutmu, kenapa Azizah harus membeli kue putu di hari Sabtu? Entahlah, ia pun tidak tahu mengapa begitu. Biarkan itu menjadi misteri para kutu yang selalu menggerutu di balik batu.

Persetan dengan para kutu. Azizah benci kutu. Sudah setahun ini Azizah memelihara kutu. Iya, Azizah benci kutu, tapi memelihara kutu. Kau tahu, Azizah tak bermaksud begitu. Mereka hinggap dan berkembangbiak begitu saja hingga membentuk persekutuan kutu. Azizah lelah menggerutu. Ia harus mencoba suatu cara yang bermutu.

Obat kutu. Azizah harus mencoba itu. Azizah pun menunggu hari Sabtu untuk pergi ke toko mamang Kiptu. Kini Azizah tahu, yang ia butuh bukanlah kue putu, melainkan obat kutu. Lalu, mengapa harus di hari Sabtu? Karena selain hari Sabtu, Azizah selalu menggerutu seperti para kutu. Maka, Azizah memilih Sabtu, agar tidak menggerutu seperti para kutu di hadapan mamang Kiptu yang ia sayangi itu.

Ini hari Sabtu. Jadwal Azizah membeli obat kutu. Belinya di mamang Kiptu. Sampai di situ, Azizah tak kunjung beranjak sambil memegangi obat kutu. Bingung, tatap mamang Kiptu. Hingga datang neneknya nenek mamang Kiptu yang kemudian melempari Azizah dengan batu. Azizah pun beranjak dari situ.

Sesampainya di rumah, yang lebih dikenal dengan orang-orang adalah rumah hantu. Azizah membuang obat kutu itu. Membiarkan para kutu membentuk persekutuan kutu lebih banyak lagi, kemudian bersatu. Sehingga Azizah tetap berkutu dan memiliki alasan untuk pergi ke toko mamang Kiptu di hari Sabtu, lalu membeli obat kutu, dan  melihat senyum manisnya mamang Kiptu yang Azizah sayangi itu.

You Might Also Like

11 komentar:

  1. Ini apa cuman gue yang teliti beut dengan tulisannya kak Rizka? U u u u u u, kayak baris sajak ya :v

    BalasHapus
  2. Ini postingan, kenapa modelnya begitu . .?? gue nggak tau harus memuji atau nglempar pake batu . .
    Ohh nggak usah make batu, mending make sepatu . . nah itu baru membantu . .

    Ini comment gue juga kenapa begitu . . dasar comment tak bermutu . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh juga.. :))

      Hahaha. Makasih komentarnya. \o/

      Hapus
  3. Rim knapa tokohnya selalu bernama azizah?

    BalasHapus
  4. Ahahaha kayaknya gue tau nih maksudnya apaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksud apaan, Bang? Ini tulisan ngaco. Nggak ada maksud apa-apa. Hahaha. ._.

      Hapus
  5. Yang saya ngerti setiap kalimat diakhiri huruf U. Uuuuuuuu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha. Syukurlah. Setidaknya mengerti. :))
      Makasih kak udah bacaa. \o/

      Hapus

Sudah selesai membaca? Terima kasih! :)
Komentar, yuk!
Sesungguhnya, sedikit komentar dari kalian akan berpengaruh besar untukku.

Rima bersabda:
"Barang siapa yang memberikan komentarnya dengan tulus dan ikhlas, maka akan dilipatgandakan jumlah viewers blognya."