PING!!! Caca....

05.49 Rizka Ilma Amalia 19 Comments

PING!!!
PING!!!
PING!!!
Udah di mana, Rim?

BBM dari Nia, teman kostan aku.

Masih di kapal. Kenapa?

Tidak ada balasan. Aku BBM lagi.

Ada apa? Caca sehat, kan?

Aku menanyakan kabar kelinciku dan kelinci Hanum. Entah kenapa feeling-ku buruk.

Turut berduka, Rim. Ini Hanum udah di kostan.

....

***

Innalillahi wa innailaihirajiun. Aku menangis di antara penumpang kapal. Caca.... :'(

Mungkin ada yang belum tahu siapa Caca. Aku sempat menuliskan tentang Caca di postingan yang ini, postingan ketika aku baru membeli kelinci. 

Aku dan Hanum beli dua kelinci untuk diurus bersama. Namun, yang satu meninggal duluan ketika baru beli. Dan sekarang Caca menyusul si Inci Abu. 

Begitu mendapat kabar ini, aku langsung menuliskan kepergian Caca. Aku nggak tahu harus apa. Aku hanya bisa mendoakan dan menulis ini. Aku nggak bisa ikut bantu menguburkan Caca seperti Inci Abu. Rasanya aku ingin cepat sampai kostan dan bantu menguburkannya. 

Kehilangan Caca bisa sepedih ini. Yang membuat pedih dari sesuatu yang pergi adalah kenangannya. Kenangan tentang Caca terlintas begitu saja, begitu banyak. Saat aku ke pasar di sela-sela hari kuliah untuk membeli sayur Caca. Bergantian dengan Hanum untuk membawa Caca ke kostan, kadang di kostan aku dan kadang di kostan Hanum. Nyuapin Caca.  Memandikan Caca. Mengejar Caca yang tidak mau dimandikan. Membersihkan eek dan pipis Caca. Curhat dengan Caca, meskipun mungkin Caca tidak mengerti dengan apa yang kuceritakan, tapi aku senang ada tempat berbagi. Caca selalu ada untuk aku, tapi aku nggak selalu ada untuk Caca. Caca... maafkan aku.... 

Caca memang seekor kelinci, tapi bagiku ia lebih dari itu. Caca itu bukan hanya sebatas peliharaan, tapi Caca sudah menjadi sahabat aku dan Hanum. Caca moodbooster aku. Caca pendengar yang baik. Caca kesayangan aku. Maaf, tulisanku mungkin terlihat lebay, tapi biarlah. Aku hanya ingin mengungkapkan apa yang kurasa. Kegelisahanku, kesedihanku.

Ini kehilangan yang kudapat kesekian kalinya. Yaa Allah.... Maafkan aku belum bisa melakukan yang terbaik buat Caca. Aku tidak menjaga Caca dengan baik. Aku tidak pantas Engkau titipkan Caca. Maafkan aku.... Aku sangat berterima kasih atas segala rasa yang Engkau berikan. Aku mendapat banyak pelajaran dari sana. Setidaknya, jika aku mau memelihara Caca-caca yang lain, aku harus siap dengan segala resikonya, termasuk kepergiannya. Kelinci adalah makhluk hidup. Di mana sesuatu yang hidup itu akan mati. Sesuatu yang datang akan pergi. Yang pergi mungkin bisa kembali, tapi yang mati tidak bisa. Caca tidak akan kembali lagi. Lagi-lagi, aku harus belajar ikhlas di sini. Aku masih belum lulus di ujian itu. Satu yang kusadari, aku tidak memiliki apapun di kehidupan ini, termasuk Caca. Iya, aku harus mengikhlaskan Caca kembali kepada Sang Pencipta. Mungkin memang sudah waktunya. Semua pun memiliki waktu kepulangannya, termasuk aku. Entah kapan....

Selamat tinggal Caca. Semoga kamu bahagia di sana sama Inci Abu. Maafkan aku... maaf. :'(

Setelah kepergian Inci Abu dan Caca, entah kapan lagi aku bisa memelihara Caca-caca yang lain. Mungkin suatu saat nanti. Sampai aku pantas dan siap.

You Might Also Like

19 komentar:

  1. Lah kirain Caca temen cewek kamu.. ternyata seekor kelinci toh.

    RIP CACA.. Turut berduka yah Rizka :)

    dianexploredaily.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Huhuu kelinci yang waktu itu ya Rim? :'(
    Nggak kebayang kehilangan binatang perliharaan sendiri. Semoga ada Caca-caca yang nanti bisa kamu pelihara lagi yaa Rim

    BalasHapus
  3. Kelinci yang wsktu itu ya rim..,duh mirip kisah oco kelunci kosanku dulu

    BalasHapus
  4. Kalo mau melihara hewan, mending belajar maen Harvest Moon dulu, Mbak. Kasihan amat kelincinya mati mulu. Orang ceroboh mah gitu. :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harvest moon gak ada kelinci kali, bang -___-

      Ya kali melihara kuda biar bisa belajar dari Harvest Moon

      Hapus
    2. Yoga : Iya, aku ceroboh. Belum pantes memelihara hewan..

      Robby : Harvest moon ada cewek. Memelihara cewek bisa? Hmm.

      Hapus
  5. Memelihara binatang peliharaan memang salah satu kegiatan yang menyenangkan. Duh sampai mati mungkin bunuh diri kalai gagara ditinggal pacarnya yg mati duluan.

    BalasHapus
  6. namanya lucu yak.. inci abu :")
    alibaba aja sekalian. kalau mau peliharaan yang awet umurnya, kura-kura memang salah satu refrensi terbaik.
    apa lagi kalau kura-kura ninja. awt deh tuh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya, sih, namanya... ah, sudahlah, disensor saja. Haha. :))
      Kura-kura, ya? Boleh deh nantiiii kalo udah siap memelihara lagi. :'|
      OK. KURA-KURA NINJA.

      Hapus
  7. ya ampun :'( turut berduka .. kita senasib .. oco dan oki kucing kesayangan aku juga kayak caca.. mereka pergi untuk selamanya disaat kita belum siap untuk kehilangan mereka .. aku tau rasanya kehilangan seperti itu :') yang sabar yaa !!

    BalasHapus
  8. Melihara hewan bisa sesedih ini, ya.
    Coba, orang-orang bisa sesedih ini ketika mereka menebang pohon. eakkk.
    komen gua lagi bener.

    Turut berduka atas kematian kelinci elu. Semoga, peliharaan selanjutnya lebih terawat dan panjang umur

    BalasHapus
  9. Pertama kali aku baca tulisanmu dan suka itu di postingan kamu beli kelinci itu Rim. Nggak nyangka kelincinya mati secepet itu sekarang. Ikut berduka ya Rim. Sabar... Mungkin Caca sekarang udah ketemu sama Chiko (kucingku) sama dua kelinciku yang udah mati dan belum sempet dikasih nama.

    Btw, miara hewan yang masa hidupnya panjang aja lain kali. Komodo misalnya.

    BalasHapus

Sudah selesai membaca? Terima kasih! :)
Komentar, yuk!
Sesungguhnya, sedikit komentar dari kalian akan berpengaruh besar untukku.

Rima bersabda:
"Barang siapa yang memberikan komentarnya dengan tulus dan ikhlas, maka akan dilipatgandakan jumlah viewers blognya."