Cinta Terlarang

07.26 Rizka Ilma Amalia 0 Comments

Aku ingat saat aku pertama kali mengenal yang namanya cinta. Seorang anak berumur 11 tahun, yang masih lugu-lugu nya, masih suka menghayal tentang seorang putri yang bertemu dengan seorang pangeran dan berharap menikah bersamanya. Dan saat itulah aku menemukan pangeranku, seorang pangeran yang telah menolongku..

“nenek.. apa ini? waah lemari baru ya?” , aku melihat-lihat lemari kayu yang baru dibeli itu.
“iya tadi Om Roni yang membelikannya”
”waah, bagus..” , aku masih berdiri didekat lemari itu. Ketika aku mencoba membuka pintu lemarinya, aku merasa ada yang aneh, lemari itu seperti akan menimpahku. Dan benar saja lemari itu akan menimpahku, aku panik, berusaha menahan lemarinya, tapi aku gak kuat.
”waaaaa!!! Toloong ini lemarinya mau jatuuh.!!” , tiba-tiba beban berat itu tidak kurasakan lagi. Aku lega..
”makasih kak Pino..” , aku menangis. ”huuwaaaa huhuu, Bella takut kak..” , dengan tenangnya kak Pino menenangkan ku, ”sudah, jangan takut lagi dong, kan lemarinya nggak jadi nimpah bella”
           
Apasih yang anak berumur 11 tahun rasakan disaat seperti itu? Aku tidak mengerti apa yang aku rasakan, yang aku tau saat itu aku merasa dilindungi. Kak Pino selalu baik denganku, umurnya selisih 2 tahun dariku. Aku selalu bermain bersamanya, kak Pino tidak pernah menolak kalau aku mengajaknya bermain masak-masakan atau bermain boneka, rumah-rumahan dsb.. karena itu aku senang dengannya.

Ketika SMA, kami bersekolah disekolah yang sama, kami semakin akrab, sampai-sampai banyak orang yang iri melihat kami. Tanpa kuinginkan, tanpa kuduga perasaan itu makin lama semakin bermekaran dihatiku. Aku berharap ini hanya cinta monyet, hanya cinta sesaat. Tapi kurasa tidak, aku begitu cemburu ketika dia mengenalkan kekasihnya. Oh Tuhan.. aku sungguh sangat mencintainya, tapi sungguh aku sangat tidak menginginkan mempunyai perasaan ini.

Sudah hampir 4 tahun mereka menjalin hubungan sebagai kekasih. Hubungan mereka tidak semulus yang dibayangkan, mereka sudah sering putus-nyambung. Pernah aku tidak sengaja mendengar percakapan orang-orang ”eh denger-denger si Pino putus lagi ya sama Tita? Ckckck katanya sih mereka putus gara-gara si Tita cemburu si Pino terlalu deket sama Bella” , ”yaampuun gak nyangka ya si Bella jadi perusak hubungan orang”
Aku kaget mendengarnya, tak kusangka aku yang menjadi penyebab mereka putus. Tapi tak bisa kupungkiri aku memang sangat mencintai kak Pino.

Dari dulu hingga detik ini pun aku masih sangat-sangat mencintainya, dan sampai detik ini pun kak Pino tidak mengetahui perasaanku. Ingin aku menyampaikan perasaanku ini kepadanya, tapi percuma saja, aku takut merusak semuanya. Pernah kucoba menghindar darinya, tapi percuma semakin kumenghindar perasaan itu semakin menggerogoti hatiku. Dari dulu aku takut mempunyai perasaan ini kepadanya, aku takut... Karna aku tau sampai kapanpun kami tidak akan bisa bersatu, karna kak Pino saudaraku, kak Pino anak dari kakaknya ayahku.

”Hey Bella.. Ngapain kamu ngelamun saja disini, ayo masuk kedalam, acaranya sudah mau mulai tuh” aku tersentak kaget. Ckck, aku tidak sadar sudah melamun berapa lama..
”iya mama sayaang!”, aku pun masuk kedalam, aku harus menyaksikan acara itu, aku harap air mata ini bisa diajak kompromi.

”saya terima nikah dan kawinnya Tita Dwi Rahmita binti Jaka Dewangga dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!”
”gimana semuanya?? Sah??”
”sahh!!” , ”alhamdulillah”
Aku langsung menghampiri mereka berdua ”selamat ya kak Pino, kak Tita.. semoga kalian menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah aamiin” , aku merasakan ada yang mengalir dipipiku, ya Tuhan kenapa aku menangis? Aku berusaha tersenyum.
Mereka tersenyum, terlihat dari mata mereka kalau mereka sangat bahagia ”iya Bella.. terimakasih ya, semoga kamu cepet nyusul kita dehh! Aamiin hehe” ujar kak Tita
”iya bener tuh, makanya cepet cari..ahaha sudah dong Bell jangan nangis lagi” seperti dulu kak Pino selalu menenangkanku.
”ahaha iya kak”
Kami pun tertawa bersama..

Biarlah perasaan ini kupendam sendiri, biarlah aku sendiri yang merasakan betapa indah dan perihnya perasaan ini, dan biarlah hanya aku dan Tuhan saja yang tau. Aku tidak ingin merusak kebahagiaannya, tidak ada yang bisa aku lakukan selain mendoakannya. Semoga dia selalu diberi kebahagiaan bersama orang yang dicintainya..


(By:" Rizka Ilma Amalia")

You Might Also Like

0 komentar:

Sudah selesai membaca? Terima kasih! :)
Komentar, yuk!
Sesungguhnya, sedikit komentar dari kalian akan berpengaruh besar untukku.

Rima bersabda:
"Barang siapa yang memberikan komentarnya dengan tulus dan ikhlas, maka akan dilipatgandakan jumlah viewers blognya."