SOLO : Pertama Kali ke Solo!


Seringkali apa yang sudah kita rencakan sedemikian rupa, tidak berjalan dengan semestinya. Namun, ketika kita tidak merencakannya sama sekali, justru dengan mudahnya terjadi begitu saja. Seperti mimpi. Ya, persis seperti yang sedang aku rasakan saat itu. Aku tak berhenti tersenyum dan menatap dua lembar kertas bertuliskan PCI (Cilegon) – Solo, sampai ada suara yang mengalihkan perhatianku, “Kamu mau minum?” tanyanya sambil tersenyum. Ah, laki-laki itu…, selalu saja berhasil mencuri perhatianku. Kemudian aku hanya mengangguk dan membalas senyumnya.

Pukul 19.30 WIB–yang ditunggu-tunggu sudah datang. Padahal baru saja aku dan dia ingin membeli makan, makanan berat. “Hayuk naik,” katanya. Aku bergegas mengambil tas dan membawa plastik berisi makanan ringan yang baru saja dibeli olehnya tadi sore–ketika aku sedang pergi untuk bertemu dengan teman Ibuku. Dia se-prepare itu. Apalah aku yang baru packing lima menit sebelum berangkat ke terminal. Hehe.

Kami masuk dan memilih tempat duduk di belakang persis sekali di samping toilet. Aku mohon jangan berpikir yang tidak-tidak. Percayalah, bukan keinginan kami untuk duduk di sana, tapi karena tempat yang lain sudah penuh ditempati dengan yang lain. Baru duduk saja aku sudah bisa membayangkan bagaimana aroma yang akan aku hirup nanti ketika sudah ada yang bolak-balik untuk menggunakan toilet tersebut. Semoga hidungku baik-baik saja.

Pukul 20.00 WIB–bis mulai berjalan keluar dari terminal. Aku tersenyum. Teringat dengan diriku sendiri yang berkali-kali menangis di terminal ketika mengantarnya pulang. Iya, aku secengeng itu. Namun, tidak dengan sekarang. Kini aku berada di sampingnya, menemaninya pulang. Ehm.

Cilegon – Solo bukan jarak yang dekat. Apalagi dengan naik bis berikut dengan drama kemacetannya. Sekitar empat belas jam lama perjalanan yang kami tempuh. Empat belas jam di dalam bis, kalau bukan sama dia, mungkin aku sudah tewas kebosanan.

Pukul 10.00 WIB–aku melihat pemandangan dari jendela bis, banyak plang bertuliskan kata “Solo”. Rasanya pengin teriak-teriak norak gitu, tapi takut nanti malu-maluin dia, akhirnya aku hanya mampu melampiaskannya dalam hati: “Yaa Allah, ini Solo? Aku di Solo? Solo, lolololoh! Mimpi enggak, sih, ini? Yaa Gustiiii, aku sampai di Solo dengan hidung selamaat,” teriakku dalam hati sambil nari tor-tor. Aku bersyukur hidungku selamat dari bau pesing di bis.
Tuh, kan, norak.

“Yuk, turun,” ajaknya yang menghentikan teriakanku di dalam hati.
“Eh, iya hayuk.”

Dia mengajakku berjalan kaki menuju tempat Pakdenya. Sebagai turis, aku pasrah. Seketika ada sesuatu yang berkecamuk di perut dan jantungku. Mungkin ini yang dinamakan cinta. Halah. Halah madrid.

Singkat cerita, aku sudah sampai di rumah Pakde dan Budenya.
Dia, lelaki pertama yang berkenan memperkenalkan aku dengan keluarganya. Jangan ditanya bagaimana perasaanku waktu itu. Aku, tidak bisa mengungkapkannya.

***

Pagi baru sampai, malamnya aku sudah diajak keluar menikmati Kota Solo. Suasana khas Jawa yang aku rindukan. Manahan, nama tempat yang kami jelajahi malam itu.

“Rizka, mau pesan apa? Asle atau Ronde?” tanya Mbak Nopi. (Iya, di sana aku dipanggil Rizka. Semua karena… karena siapa lagi kalau bukan si Mas. Huhu.)
“Hmm, apa, ya?” aku bingung.
“Aku Asle aja, kalo Ronde pedes,” sahut Nabil.
“Kalo gitu aku juga Asle aja…” aku kan enggak suka pedas, lanjutku dalam hati.

Sebenarnya aku baru itu tahu ada minuman namanya Asle. Asle adalah minuman wedang khas Solo yang terdiri dari beberapa isi seperti potongan roti tawar, ketan putih, agar-agar, kacang, kemudian untuk kuahnya menggunakan santan yang sudah ditambahkan dengan garam. Kalau Wedang Ronde, sih, sudah tidak asing lagi. Aku kira Asle itu cuma plesetan dari kata “asli”. Hehe. Aku suka Asle. Ternyata rasanya manis. Aku pikir rasanya tidak jauh beda seperti Ronde yang agak pedas. Pedas jahe ya, bukan pedas cabe... cabean.

Nah, ini namanya Asle,
(Sumber Gambar)

Dan ini namanya Ronde.
(Sumber Gambar)


Hahaha. Maaf, ya, gambar wedangnya enggak ada yang ngambil sendiri. Soalnya; lupa foto.
Tapi ini ada, kok, foto yang asli ngambil sendiri.

TADAA! Kalau ini namanya para penikmat Asle dan Ronde.

Selesai menikmati minumannya, kami pindah tempat. Masih di daerah Manahan, kami ke Stadion Manahan Solo. Letaknya tidak jauh dari tempat beli wedang tadi. Di sana ada patung Soekarno, berdiri di antara air mancur dan lampu warna-warni. Juga ada si Mas di sisiku. Aaah, indah sekali.
Wkwk. Geleuh, abdi teh. -__-"
Posisi patung dan air mancurnya di pinggir jalan sekali. Jadi, siapa pun yang melewati Stadion Manahan ini pasti bisa melihatnya. Kecuali, kalau dia merem. Jelas dia enggak akan bisa melihatnya. (Ya, iyaa laaah, Rim). 


Aku, Air Mancur, dan Pak Soekarno
Pak Soekarno jadi orang ketiga

Setelah puas berfoto, kami lanjut menelusuri Kota Solo. Ternyata aku diajak ke Alun-Alun Solo. Seperti Alun-Alun pada umumnya, ramai. Banyak sekali jajanan di sana… dan murah-murah. Yaa Allah, jangan salahkan aku kalau pipiku membulat.
Kami menikmati suasana Alun-Alun Solo dengan mengendarai mobil gowes. Eh, benar tidak, ya, namanya? ._. Pokoknya, ya, yang itu tuh… bentuknya mobil, tapi digowes. Haha. Seperti ini, loh, bentuknya:

Jelas, kan, ya? Iya, abaikan saja yang bergaya chibi-chibi itu. Ngeselin emang.

Penumpang mobil gowes ini terdiri dari; dua di belakang adalah Tim Gowes-Gowes Club yang anggotanya adalah Mas dan Mbak Novi. Kemudian, dua di depan adalah Tim Anti Gowes-Gowes Club yang anggotanya aku dan Nabil. Ehe. 
Satu putaran sudah kami tempuh, tapi kami belum puas menikmati keliling Alun-Alun. Akhirnya, kami menambah satu putaran lagi. Kasihan, sih, sama yang gowes di belakang. Soalnya enggak gantian gowesnya. Tapi, ya, gimana, ya... pokoknya Tim Gowes-Gowes Club terbaiklah! Hahaha. Maafkan adikmu yang durhaka ini, ya, mbak. >_<

Ada satu yang menarik perhatianku waktu berkeliling naik mobil gowes, yaitu kereta putih yang berada di pinggir Alun-Alun. Keretanya unik, model kereta jaman dahulu, dan ada tirai renda-renda putihnya.

“Itu apa? Ke sana, yuk?” ajakku ke Mas.
“Ngapain? Enggak, ah,” Mas menolakku. Selanjutnya aku tak mendengar lagi dia bilang apa, aku langsung turun dari mobil gowes dan jalan menuju kereta dengan mbak Novi dan Nabil.

Ketika berdiri di depan kereta putih itu aku bengong. Dalam hati aku bergumam, ‘Kok, serem, ya…’
“Jadi foto enggak, Riz?” aku tak tahu siapa yang bertanya, aku masih terpaku menatap keretanya.
“Eh, ternyata ini kereta jenazah, ya?” katanya. DEG! Aku langsung tersadar, “Hah? Masa, sih?”
“Iyaaa. Lihat, deh, ini ada tulisannya.” Setelah aku lihat tulisannya, ternyata benar! Itu adalah kereta yang digunakan untuk membawa jenazah. Aku langsung lari menuju mobil gowes. Hiiiiii. Sungguh, aku takut setengah kilo. Eh, setengah mati. Eh, takut banget, deh, pokoknya. Huhuhu. :((

“Kenapa? Udah fotonya?” tanya si Mas.
“Enggak jadi! Sereeem! Ternyata itu kereta jenazah tauu! Huhuhu.”
“Kan udah aku bilang tadi…”
“Kapan?”
“Tadi…, tapi kamu langsung pergi aja ke sana. Hahaha.”
Aku hanya diam. Erh. Sial. -__-

Malam semakin larut, kami memutuskan untuk pulang. Katanya, esok aku akan diajak ke pemandian mata air. Wiiiih. Untuk ukuran manusia yang menyukai air seperti aku, rasanya tidak sabar menunggu hari esok.

Terus berenang~ Terus berenang~ Terus berenang~

(To be continue)

Zona Nyaman


Sourceenergysmartohio.com

Zona aman atau zona nyaman.

Adalah suatu keadaan dimana kita merasa nyaman dengan apa yang kita lakukan atau kita kerjakan sekarang tanpa ada sesuatu yang “menantang”. Dan akan ada dua kemungkinan untuk kita yang sedang dalam kondisi tersebut. Pertama, kita tetap pada zona nyaman kita, tetapi kita tidak akan berkembang. Kedua, kita berusaha untuk keluar dari zona nyaman kita, meskipun itu sulit, tetapi hal tersebut akan membuat diri kita lebih berkembang lagi.

Tak ada salahnya jika kita memilih untuk tetap berada di zona nyaman. Namun, alangkah lebih baiknya jika kita memberikan diri kita kesempatan untuk terus berkembang, tentunya berkembang ke arah yang lebih baik.

Banyak hal positif yang bisa kita lakukan di luar dari kegiatan kita sekarang. Coba beri kesempatan kepada diri kita untuk melihat dan terlibat dengan hal-hal positif itu di luar sana. Bisa saja kita mempelajari lebih dalam lagi mengenai passion kita. 

Passion is something that you do that make you feel strong and capable” – mas Ricky (CEO Impact Factory).  

Jika kita belum mengetahui passion kita dimana, justru kita harus lebih aktif lagi melakukan hal-hal baru. Passion itu sudah ada di diri kita masing-masing, tinggal kita saja yang berusaha untuk menggali dan membuatnya terlihat. Jadi, sebenarnya hanya diri kita sendiri yang tau passion kita apa. Itu menurut mas Ricky, salah satu pemateri di pelatihan yang pernah aku ikuti. Aku sendiri masih berusaha untuk menggali dan menemukannya.

Balik lagi ke zona nyaman. Tak bisa dipungkiri, aku juga sedang berada di dalam zona nyaman. Entah, aku merasa gelisah dan rasanya tak karuan, mungkin karena sudah terlalu lama berada di zona nyaman. Zona nyaman yang terlalu nyaman. Namun, beberapa hari yang lalu aku memutuskan untuk keluar dari zona nyaman itu. Memang tidak mudah. Banyak hal yang aku pertimbangkan dan kemungkinan-kemungkinan apa saja yang akan terjadi. Tapi tak apa, aku siap akan apapun resikonya. 

Seperti sekarang. Aku sedang menghadapi resiko itu. Yaa Allah kuatkan hamba-Mu ini….

Aku sadar, bahwa di dalam hidup itu perlu ada perubahan. Meskipun perubahan itu tidak melulu menjadi lebih baik, tetapi untuk menjadi lebih baik tentu harus ada perubahan. :)

Yuk, berubah!

Aku mau berubah.

Bismillahirrahmannirrahiim.

Berubah!

Jadi power ranger! Hiaaat!

Kisah Kasih Nyata (KKN)



Semester enam yang lalu aku habis KKN.

KKN : Kuliah Kerja Nyata. Udah gitu aja. Hhh~

KKN ini ada banyak jenisnya. Ada KKN Mandiri, KKN PPM Dosen, KKN Tematik, KKN Kebangsaan, KKN Revolusi Mental, dan lainnya. Meskipun banyak jenisnya, tapi kita tidak perlu mengikuti semuanya, cukup salah satunya saja. Toh, intinya sama-sama pengabdian kepada masyarakat. Dan aku sendiri kemarin memilih untuk ikut KKN PPM Dosen.

Bedanya KKN PPM Dosen ini dari KKN yang lain adalah kami tidak perlu repot-repot cari dana ke luar, karena dana yang digunakan untuk menjalankan program kerja KKN ini diberikan langsung oleh DIKTI. YAP! Sebagai seorang mahasiswi pecinta gratisan seperti aku tentu tidak boleh melewatkan hal yang satu ini. HHH~

Lalu, program kerja pun sudah ada. Jadi, kami hanya perlu menjalankan program kerja yang beliau (dosen) tentukan untuk diterapkan di suatu desa. Meskipun begitu, kami tetap membuat program kerja tambahan lainnya.

Kemudian, yang membedakan lagi, KKN PPM Dosen ini dilaksanakan pada saat kuliah, bukan pada saat libur semester. Jadi, hari Senin sampai Jumat kami kuliah seperti biasa, dan hari Sabtu sampai Minggu kami KKN. Ini semua berlangsung dari akhir bulan April 2016 sampai dengan akhir bulan Mei 2016, yaa kurang lebih selama 16 hari.
Kebayang, dong, serunya kayak apa?

YHA. SERU.

Yang biasanya kalau weekend bisa nyempetin pulang ke kampung halaman, ini enggak bisa. Tapi untungnya, pas waktu libur semester panjang, kami tidak perlu KKN lagi seperti teman-teman lainnya. Kami bisa mengisi waktu liburan dengan kegiatan lain. Dengan tidur berhari-hari, misalnya.

Hmm, segitu aja gambaran umum tentang KKN-nya. Sekarang aku mau bahas tentang kelompok KKN aku. Kelompok yang diberi nama : “KKN PPM BOKASHI”.

Nama Bokashi diambil dari nama pupuk yang dijadikan program kerja utama sang dosen, yaitu : Pelatihan Membuat Pupuk Bokashi. 

Kelompok kami berjumlah 36 orang, dan 1 malaikat tak bersayap yaitu; aku, jadi totalnya ada 37. Anggotanya dari berbagai macam fakultas. Ada yang dari Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan kayaknya udah, deh. ._.
Rame banget, kan? Biasanya, paling satu kelompok cuma 11 – 15 orang. Ini malah dua kali lipatnya. Yang perlu kalian ketahui, selama KKN berlangsung, kelompok kami tidak pernah utuh. Kadang ada yang tangan sama kakinya lepas, kepalanya lupa dibawa, hidungnya potel… eh, bukan, maksudku pasti ada saja yang tidak bisa hadir. Gitu. APA, SIH, RIM?! -_-

Perlu aku kenalin satu-satu teman sekelompok aku, enggak? Perlu aja, sih. Please… soalnya aku udah nyiapin foto mereka, nih. Bhaha. Aku kenalin, yaaa. Siapa tahu mereka yang jomblo, jadi tidak jomblo lagi setelah foto mereka aku pajang di blog yang suci ini. Yaa, siapa tahu gitu, kaan, kalian yang baca postingan ini dan kebetulan lagi jomblo juga, jadi kepincut sama salah satu dari mereka~

  
Bima Mulia : Dari Fakultas Pertanian, jurusan Agribisnis, dan baru saja (maaf) putus. Di kelompok KKN jadi wakil ketua. Wakil yang lebih rajin dari ketua, nih. Soalnya ketuanya sibuk ngurusin Negara.

Agnessia Christine : Dari Fakultas Pertanian, jurusan Agribisnis, dan sudah taken. Kebetulan takennya dengan salah satu teman KKN Bokashi. Cieee dapet oleh-oleh dari KKN. HAHAHA.

Tuti Andriyani : Dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Kimia, dan masih single. Orangnya gelian banget. Paling sensitif kalau disentuh. Iya, disentuh.... Tapi aku suka meluk Andri. Andriiih, sini aku peluuuk!

Annesa Nestiana Agustina : Dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Elektro, dan belum diketahui statusnya. Annesa sempat terkena musibah kecelakaan, jadi hanya bisa datang di awal dan di akhir. Tapi jago, deh, masih bisa sempatin buat datang. Oiya, si Barbie cantik ini sering bawa donat ke tempat KKN, loh~ :3 

Siti Aliasih : Dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Kimia, dan sepertinya sudah taken. Soalnya pernah bikin tulisan HBD gitu buat seseorangnya. Loh, kok, jadi ngegosip? Wqwq~

Brilliant Pratama : Dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Kimia, dan masih single. Orangnya diam-diam suka lawak. Lihat aja mukanyaaa. Lucu! HAHA. Seringnya dipanggil, "Bep". Berasa kayak lagi manggil pacar gitu. Ya, kan, Bep? ._.


El-Hadi Nashrullah : Dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Elektro, dan sudah taken. Waktu di awal aku pernah berantem sama dia. Lucu aja kalau diingat. Hahaha. Tapi sebentar doang, kok. Sekarang mah udah baikan banget. Ini makhluk paling muda di kelompok KKN Bokashi. Jiyee. Usia boleh muda, tapi wajah udah tua, ye. :p

Elsa Shulha : Dari Fakultas Pertanian, jurusan Agribisnis, dan sudah taken. Kalau mau balik dari tempat KKN, sering dijemput pacarnya. Banyak yang menyayangkan si Elsa sudah punya pacar. Jadi, kapan nikah, Els?

Bintang : Dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Metalurgi, dan sudah taken. Pacarnya sering ikut ke tempat KKN. Uwuwuw~

Cikeu N Medina : Dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Metalurgi, dan sudah taken. Udah. Gitu. Aja. :p

Ade Cucum : Dari Fakultas Pertanian, jurusan Perikanan, dan statusnya dirahasiakan. Sok misterius emang orangnya. Satu-satunya anak perikanan di kelompok, nih. BAHARI JAYA!

Dinar Puspita A : Dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Kimia, dan masih single. Sekretaris 1 di KKN Bokashi, nih. Asisten Lab. Dan anaknya sibuk bangeeet. Lihat aja kantung matanya. Eh? Bercanda, Nar. Hahaha. Peluk Dinaaar. Jaga kesehatan, ya, Dinaar. Jangan kecapean. :*


Hanum Dzakiyyah Ridha : Dari Fakultas Pertanian, jurusan Agribisnis, dan masih single banget. Anaknya multi talent, nih. Udah lah buru, halalin.

Hendi Afriyan : Dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Elektro, dan masih single. Ketua Untirta Robotic Club, nih. Cocoklah. Cocok sama robot maksudnya hahaha. Habisnya kaku banget, siiiiiih. Peace, Hen! Tapi Henday baik, kok. Pernah traktir es krim soalnya. Satu pesan buat Henday : Jangan lupa belajar berekspresi, ya. Ha. Ha. Ha.

Siti Suwansih : Dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Metalurgi, dan masih single. MasyaAllah… adem aja bawaannya kalau lihat Ichi mah hehe. Assalamualalikum, ukhti~
Faqih : Dari Fakultas Pertanian, jurusan Agroekoteknologi, dan masih single. MasyaAllah… kesel aja bawaannya kalau lihat Faqih mah hehe. Assalamualalikum, akhi~

Faza Fauzan : Dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Elektro, dan masih single. Aku manggilnya Panjul. Sesungguhnya Panjul adalah dancer professional di KKN.

Fiqi : Dari Fakultas Pertanian, jurusan Agroekoteknologi, dan sudah taken. Kalau ngomong, logat sundanya masih kentel bangeeet. Terus kalau lagi diomelin, pasraah.


Putri : Dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Metalurgi, dan masih single. Put, jangan lupa makan, ya.

Siti Kharismayanti : Dari Fakultas Pertanian, jurusan Agribisnis, dan baru-baru ini single. Sekretaris 2 di KKN. Anaknya strong. Sedikit agak gila, sih, tapi cocoklah dijadiin istri.

Lisa : Dari FKIP, jurusan Pendidikan Matematika, dan masih single. Jago desain. Kalem. Kalem. Dan kalem.

Khoirunnisa : Dari Fakultas Pertanian, jurusan Agribisnis, dan sudah taken. Cantik dan doyan ketawa. Tawanya bisa mengguncang dunia.

Nopiyanti : Dari FKIP, jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, dan masih single. Aku manggilnya Teh Opi. Orangnya jauh dari kata pendiam. Punya bakat terpendam : jadi stand up comedy-an.

Ponco Windianto : Dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Elektro. Anak paling rajin di kelompok KKN. Doyan bersih-bersih tanpa disuruh. Sahabat karibnya pak Lurah. Anak peralatan forever. Cinta banget sama Gombong.



Rima : Malaikat tak bersayap dan sudah bahagia dengan kekasihnya muahaha (bodo amat :p). Orangnya yang bikin tulisan ini.

Rian : Dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Elektro, dan masih single. Pura-pura kalem. Fansnya banyak, nih. Ciee. -_-

Fitri : Dari FKIP, jurusan PG PAUD, dan sudah taken. Bendahara 1 di KKN. Aku bendahara 2-nya. Wkwk. Tehpit jago silaaat. Pandai memikat hati anak keciil. Keibuan. Jago masak. Terbaiklah pokoknya. Semoga segera dipinang sama Aa-nya. Aamiin!

Tessa : Dari FKIP, jurusan PG PAUD, dan sudah taken. Yang aku ingat tentang Tessa : senyumnya manis. Sehat selalu ya, Tessa. :)
                                         
Tika : Dari FISIP, jurusan Administrasi Negara, dan masih single. Anak Cilegon bangeet. Paling enggak bisa nahan ketawa. Suka lepas kontrol. Ahaha.

Tiwi : Dari FISIP, jurusan Administrasi Negara, dan sudah taken. Cantik. Jago masak.



Arda Yolanda : Dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Elektro, dan sudah taken dengan Agnessia Christine. Partner dance-nya si Faza. Batak bermuka Jawa.

Yuana Candra Canely : Dari Fakultas Pertanian, jurusan Agroekoteknologi, dan masih single-lillah. Sangat keibuan. Sudah siap menikah (?)

Ahmad Bustomi : Dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Kimia, dan sudah taken. Pernah ngejanjiin beliin es krim karena udah dipijitin, tapi sampai sekarang belum dibeli-beliin. Tom, mana es krimnyaaa? :(

Ulvy : Dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Elektro, dan sudah taken. Pas KKN perabotannya paling lengkap. Bawa selimut, kipas angin, boneka, bantal, dan lain sebagainya. Haha. Btw, suaranya bagus. Mantan vokalis band, ya, Vy?

Wawan Setiawan : Dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Elektro, dan masih single. Ini, nih, ketua KKN yang datangnya cuma 2 kali. Pas pembukaan sama penutupan KKN doang. Orangnya sering sarkas. Sering dibully. Sangat sabar. Rajin shalat. Rajin mengaji. Rajin pencitraan. Rajin foto. Murah senyum… senyum licik. HAHAHA. :p

Yanti : Dari FKIP, jurusan PG PAUD, dan masih single. Ibu konsumsi terbaik! Cepet akrab sama anak kecil. Keibuan.  Penyabar. Murah senyum. Suara tawanya renyah. Sukak!

Yayah : Dari Fakultas Pertanian, jurusan Agribisnis, dan belum diketahui statusnya. Maunya dipanggil “Aya”. Aya-aya wae~


Ampun! Panjang banget postingan kali ini. Maaf, yak. Aku hanya ingin mengabadikannya di blog tercinta ini. Lanjut, ya? Hehe.

Ini ada foto-foto kegiatan selama KKN di desa Tamiang, kecamatan Gunung Sari, Serang – Banten.



Pembekalan dan pelepasan peserta KKN-PPM Untirta 2016


PRA KKN. Survey tempat.
Yang pake baju biru namanya Rima (juga).
Habis survey, pulangnya langsung ke Anyer buat ngerayain ulang tahun Wawan.
Yap. Ini malem-malem.


Minggu pertama:
Potong pitaaa. Eh, sobek pita, ding.
Iya, jadi gara-gara guntingnya tumpul, pitanya disobek, deh. -_-


Minggu pertama:
Pertama kalinya makan bareng.
Ya, diinget-inget aja, sih, siapa yang makannya paling garang? Hhh.
Rima, mah, udah jelas paling sedikit.

Minggu kedua:
Kerja bakti

Minggu kedua:
Sosialisasi ke sekolah

Minggu kedua:
DUH, ITU SI PANJUL GAYANYA GAK KONTROL LAGI

Minggu kedua:
Mampir ke Curug Tamiang

Minggu kedua:
Ceritanya lagi makrab gitu. Terus si Kharis dikerjain sampe nangis.
(Padahal lagi gak ulang tahun ._.)


Minggu ketiga:
Rapat. Rapat. Dan rapat.

Minggu ketiga:
Sosialisasi dan Pelatihan Pupuk Bokashi

Minggu ketiga:
Pelatihan Pembuatan Pupuk Bokashi
(Yang baju oranye itu Dosen aku, yang kemeja kotak-kotak merah itu pak Lurah)

Minggu keempat:
Rumah Ibu Diah
Selama KKN kami tinggal di rumah beliau


Minggu keempat:
Membuat pupuk Bokashi untuk dibagikan ke warga
(Eh, ya, itu yang buat tulisan "Rima" siapa, ya? Aku gak tau ._.)

Minggu keempat:
Ulang tahun Yolanda sama Rima di bulan Mei
Yolanda tanggal 18, Rima tanggal 20
Ngerayainnya digabung, tapi disiksanya terpisah
Pelaku penyiksaan : sudah sangat jelas "PONCO" 

Minggu keempat:
Mengajar anak-anak PAUD dan sekitar

Minggu keempat:
Menanam
Entah, aku lupa itu menanam apa -_-

Minggu keempat:
Latihan Silat dan Karate
Pelatih Silat: Tehpit alias Fitri
Pelatih Karate: Auk-ah-siapa-kali 


Minggu kelima:
NOBAR

Minggu kelima:
Banten Science Trick
Seru, nih, belajar sains dengan anak-anak di desa Tamiang


Minggu keenam:
Pawai obor
Dalam rangka menyambut bulan Ramadhan,
kami keliling desa Tamiang sambil membawa obor.
Ini malam terakhir kami di desa Tamiang. :')


Minggu keenam:
Membagikan pupuk Bokashi ke warga
Sekaligus berpamitan untuk pulang

Minggu keenam:
Di hari terakhir, Dinar ulang tahuun!


Minggu keenam:
Penarikan peserta KKN-PPM Untirta 2016


Minggu keenam:
Sebelum pulang, kami foto bersama dengan bu Diah. :')
Pake jaket baluuu. Wqwq.


Adik-adik lucuu~ :3


Itu tadi gambaran dari kegiatan KKN aku. Kelihatannya sibuk, ya. Padahal, mah... SSS.
Sangat Santai Sekali. KKN rasa liburan. Haha. Seru, deh. Tapi enggak mau lagi. :p

Senang bisa satu kelompok dengan 36 orang di KKN PPM Bokashi. Semoga tali silahturrahim kita tidak putus di sini, ya. Sampai pada saatnya nanti kalian sudah sukses dan punya anak, jangan lupa sama aku. Semoga kita semua bisa mencapai apa yang dicita-citakan, dan memperoleh kesuksessannya masing-masing. Semangat skripsi, ya, teman-teman. Tahun ini pokoknya harus lulus. Semoga kita lulus bareng di tahun 2017 ini. Aamiin. Semangaaat! \o/

Um, terima kasih, ya, sudah mau membaca postingan aku yang amat panjang ini. Semoga setelah ini kalian enggak berniat membakar blog aku. Sebagai bonus. Ini aku ada foto lagi.


TARAAAA! Yuk, bangunin yang lagi tiduur! Hahaha~ *kabur*